Stok kartu grafis seri tRadeon R290X sedang menipis. Produk andalan dari AMD ini, menurut laporan dari VR-Zone, bahkan ludes terjual di Amerika Serikat dan menjadi barang langka.
Lucunya, sebagian besar pembeli justru bukan berasal dari kalangan gamer yang menjadi target market kartu grafis tersebut, melainkan para penambang cryptocurrency.
Mengapa bisa begitu? Kartu grafis Radeon diketahui memiliki performa "penambangan" cryptocurrency yang lebih tinggi dibandingkan pesaingnya, GeForce dari Nvidia.
Bersamaan dengan naik daunnya Litecoin sebagai alternatif Bitcoin, Radeon R290X yang mengusung kinerja tertinggi dibandingkan seri Radeon lainnya pun menjadi buruan para "penambang".
Proses "penambangan" itu sendiri tak lain merupakan pengerjaan algoritma matematika yang kemudian menghasilkan mata uang virtual.
Proses ini bisa dikerjakan dengan lebih cepat melalui parallel computation oleh chip pengolah gambar (GPU) pada kartu grafis, dibandingkan CPU.
Lalu, seberapa cepat Radeon R290X bisa menambang mata uang virtual?
Dengan kinerja komputasi mencapai 879 kilo hash per detik dan kemampuan menjalankan 32765 thread secara bersamaan, diperkirakan seorang penambang Litecoin bersenjatakan Radeon R290X yang berharga 600 dollar AS bisa balik modal dalam waktu 100 hari.
Radeon R290X sendiri dibanderol 550 dollar AS ketika pertama kali diluncurkan, tapi harganya kemudian naik ke kisaran 700 dollar AS. Langkanya pasokan kartu grafis ini membuat para penambang melirik model lain di bawahnya, Radeon R290 tanpa embel-embel "X".
Harga Radeon R290 pun dilaporkan naik hingga mencapai 600 dollar AS atau 100 dollar AS lebih tinggi dari banderol resminya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
bagi anda yang ingin koment di persilakan
BEBASKAN PENDAPATMU
new reales
Info Op Group
Op Radio