Apakah inti kekuatan sebuah tablet atau ponsel pintar? Ya,
prosesornya. Prosesor ibarat jantung pada manusia. Ia memberi kehidupan
dan kekuatan pada beragam perangkat elektronik.
Jika Anda membeli perangkat elektronik, maka
brand
atau merek sejatinya bukan segalanya. Jika lebih jeli untuk mendapat
perangkat digital yang baik, jeroannya jauh lebih penting ketimbang
brand. Prosesor hanya salah satu jeroan yang berpengaruh signifikan terhadap kemampuan sebuah tablet.
Lalu, prosesor apakah yang paling
powerfull
saat ini? Jawabnya tentu subyektif. Setiap produsen prosesor pasti
mengklaim produk mereka adalah yang terbaik. Nvidia punya Nvidia Tegra,
Samsung punya Exynos, Intel punya Atom "Medfield", Mediatek punya
MT6589, dan Qualcom punya Snapdragon.
Baru-baru ini, dalam
ajang Consumer Electronics Show (CES) 2013, Januari lalu di Las Vegas
AS, Qualcom meluncurkan prosesor terbaru mereka, Snapdragon 800, penerus
Snapdragon 4S.
Raj Talluri, Senior Vice President Product Management Application Processors, dalam perbincangan dengan
Kompas.com di sela-sela World Mobile Congress (WMC) 2013 di Barcelona, Selasa (26/2/2013), mengatakan bahwa prosesor
mobile ini ditujukan bagi perangkat
high-end. Kinerjanya 75 persen lebih baik dibanding produk sebelumnya, Snapdragon S4.
"Snapdragon 800 memberikan segala kebutuhan yang ingin Anda dapatkan dari sebuah tablet atau
smartphone. Snapdragon 800 mendukung video dengan resolusi 4K,
multichannel audio HD, juga Dolby Surround 7.1, dan koneksi LTE. Semuanya ada dalam sebuah
chip," katanya sambil menjentikkan jari.
"Kalau Anda suka
nonton film,
maka Anda bisa membawa gedung bioskop Anda sendiri ke mana pun Anda
pergi dalam sebuah tablet dengan prosesor Snapdragon 800," tambahnya.
Sejujurnya, saya sulit membayangkan apa yang dikatakan Talluri sampai
saya masuk ke dalam Snapdragon Theatre di ajang WMC 2013. Snapdragon
Theatre adalah sebuah kubus kecil yang dapat menampung sembilan penonton
di atas kursi kulit yang empuk. Di depan terpampang sebuah televisi
datar berukuran 90 inci yang terhubung dengan sebuah tablet berprosesor
Snapdragon 800. Dari tablet itu diputar
thriller film
Star Trek Into Darkness. Potongan-potongan gambar bergerak cepat tanpa
lag, jernih dan sangat tajam. Kualitas HD.

Pengunjung World Mobile Congress 2013 di Fira Grand Via, Barcelona, Spanyol, mengantre untuk masuk ke dalam Snapdragon Theatre.
.
Dari semua pertunjukan, yang paling menarik adalah pengalaman audio di
ruangan itu. Dolby Stereo bekerja dengan baik memberikan pengalaman
sinema yang sesungguhnya. Dinamika suara depan, samping, dan belakang
bekerja sempurna, saling bersahutan.
"Kami ingin menunjukkan
kepada Anda dukungan Snapdragon 800 pada Dolby Surround 7.1," kata
pemandu di depan kami. Tak lama, layar di depan kami menampilkan iklan
Dolby Surround 7.1. Audio di dalam ruangan terasa penuh dan bulat.
Setelah itu, pemandu ruangan meminta kami mengenakan
headset
Sennheiser yang tergantung di sisi kursi untuk merasakan pengalaman
audio personal. Suara iklan yang sama terdengar, tapi saya merasa itu
suara di dalam ruangan seperti sebelumnya tanpa
headset. Pengalaman audio saya, mendengar suara di dalam ruangan dan mendengar suara dengan
headset berbeda. Saya lantas mengangkat tangan, memberi kode setengah berseru, "
headset saya mati."
Pemandu di depan saya tersenyum sambil menggoyangkan jari telunjuknya
ke kiri dan ke kanan. Beberapa kali ia melakukan hal serupa dengan
telunjuknya. Rupanya sejumlah orang di ruangan itu merasakan hal yang
sama dengan saya.
Seusai pertunjukan, ia meminta kami melepaskan
headset. "Alat di telinga kalian tidak mati. Ia baik-baik saja," katanya sambil tersenyum.
Hah! Semua orang di dalam ruangan bergumam tidak percaya. "Mari kita coba sekali lagi. Silakan Anda melepas
headset Anda kalau tidak percaya," ujarnya.
Lagi, suara iklan yang sama terdengar. Saya melepas
headset saya. Ups, suara di dalam ruangan adalah musik hip-hop