Pemerintah Inggris dan Amerika Serikat (AS) mengeluarkan pernyataan resmi mereka terkait krisis lubang keamanan yang terdapat dalam peramban milik Microsoft, Internet Explorer. Kedua negara tersebut meminta warganya untuk tidak menggunakan browser IE hingga ada perbaikan.
Dikutip dari CNet, Rabu (30/4/2014), walau sering mengeluarkan himbauan kepada para pengguna internet, namun baru kali ini Computer Emergency Readiness Team yang bermarkas di Inggris dan AS menyarankan untuk tidak menggunakan browser tertentu. Setidaknya hingga celah tersebut berhasil ditambal.