Saat di depan mesin ATM (anjungan tunai mandiri), menarik uang tunai atau menyetor, kamu pasti tak memperhatikan hal-hal lain. Misalnya, apa sistem operasi yang dijalankan mesin itu. Kalau layar mesinnya sedang biru dan tak bereaksi, pastilah kamu tahu kalau OS-nya Windows bukan? Menurut statistik, 95% memang begitu, dan nyaris pasti itu adalah Windows XP.
Padahal tenggat waktu Windows XP sudah makin mendekat, 8 April 2014. Bagi end-user, ini akan menjadi masalah karena OS itu tak lagi didukung Microsoft, alias dibiarkan tanpa update dan patch. Microsoft memang berbaik hati memperpanjang dukungan anti-malware bagi OS-nya sampai Juli 2015, tetapi ini nyaris tidak ada artinya jika ada celah besar OS yang ditemukan.
Itu resiko bagi pengguna biasa. Nah bagi mesin ATM, masalahnya bisa lebih runyam. Di tanah air, begitu catatan InfoBank, sampai tahun 2012 saja sudah ada 47 ribu mesin ATM. Milik Bank Mandiri paling banyak: 11.454 mesin ATM per Agustus 2013, lapor Kompas.com. Sementara BRI per Maret 2013 memiliki 14.367 mesin ATM, BCA sekitar 12 ribu dan BNI sekitar 8 ribu.
Tentu saja OS yang tidak lagi didukung bukan berarti peretas (hacker) bisa pergi ke salah satu ATM lalu menyedot seluruh tabungan kita. Namun bayangkan eksploitasi yang bisa menyebar di jaringan dan mengunci ribuan atau bahkan puluhan ribu ATM di tanah air. Berlebihan? Mungkin, tapi bisa saja terjadi loh!
Solusi masalah ini sepertinya berjalan lamban. Microsoft sudah menawarkan kontrak dukungan customized untuk perusahaan-perusahaan, tetapi ini cukup mahal dan cuma memperpanjang masa hidup, tidak menyelesaikan masalah. Diperkirakan sekitar 15% mesin ATM akan diperbarui ke Windows 7 sebelum tenggat 8 April.
Vendor ATM terkemuka yang juga dipakai Bank Mandiri dan BRI, mengatakan bahwa ATM-ATM akan tetap bekerja baik walaupun tidak di-update. Namun siapa berani membuktikannya? Ingat, selama masa pemilu AS tahun 2004, Diebold-lah yang bertanggung jawab akan mesin-mesin voting yang tidak akurat.
Yang jelas, lamban atau cepat, atau apa pun resikonya, berita ini seharusnya tidak diikuti oleh berita-berita lain yang membuktikan kekuatiran kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
bagi anda yang ingin koment di persilakan
BEBASKAN PENDAPATMU
new reales
Info Op Group
Op Radio